Wanita Bagaikan Tulang Iga

Wanita Bagaikan Tulang Iga
Penulis : Syamsul Arifin

KotaSantri.com : Wanita itu seperti tulang iga. Jika engkau keraskan, maka ia akan patah. Namun jika engkau biarkan, maka ia akan tetap bengkok. Wanita itu adalah mahluk yang unik. Bahkan beberapa orang mengatakan kalau "women is the greatest mystery in this world". Tak kan pernah habis penelitian dan pembahasan mengenai wanita. Tak kan pernah cukup dan tak kan pernah usai pembicaraan mengenai wanita.

Salah satu keunikan seorang wanita adalah dia tidak boleh dikeraskan. Maka itu dalam banyak sejarah para Nabi yang mulia, tidak pernah kita baca mengenai kekerasan dari diri mereka terhadap istri-istrinya, meskipun terkadang kekurangajarannya sangatlah tidak masuk di akal, sebagaimana dicontohkan oleh istri Nabi Nuh AS dan istri Nabi Luth AS.

Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. "Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)." (QS. At-Tahrim : 10).

Namun apakah kita pernah mendengar bahwa mereka pernah dikeraskan oleh sang Nabi? Satu-satunya kekerasan dalam rumah tangga keluarga para Nabi yang pernah saya baca adalah mengenai pukulan seratus cambukan dari Nabi Ayub AS kepada istrinya.

"Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad : 44).

Itupun memukulnya menggunakan rumput. Seberapa besar sakitnya dipukul menggunakan seikat rumput setangan? Kalaupun yang digunakan adalah rumput gajah, tetap saya yakin tidak akan terlalu sakit.

Jangankan kepada istri mereka, kepada pembantu yang mereka miliki pun, para Nabi tidak pernah memarahi, apalagi memukul. Demikian yang diungkapkan oleh Anas RA, mengenai Rasulullah Muhammad SAW.

Namun jangan sampai terlena, sebab wanita itu seperti tulang iga, jika tetap dibiarkan, maka ia akan tetap bengkok. Namun jangan pula dikeraskan, jika dikeraskan ia akan patah.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim : 6).

Oleh karena itu, suami sebagai nahkoda rumah tangga diharapkan mampu membimbing dan mengarahkan para awak kapalnya (istri dan anak) dalam menuju keridhaanNya. Dan wanita atau istri berada dalam tanggung jawab tersebut.